Rahmat Yang Menyertai
Halaman 1 dari 1
Rahmat Yang Menyertai
Rahmat yang Menyertai
By Romo Albertus Herwanta O.Carm
Ilustrasi (Ist)
PARA ibu meneteskan air mata bahagia pada pesta perkawinan anaknya. Mereka menyaksikan tindakan berani anak yang mandiri dan dewasa.
Itu berarti pula suatu perpisahan. Anak mesti meninggalkan orangtuanya. Kadang, itu menyisakan tanya dan keraguan. Namun, karena bekal yang diberikan dirasa cukup, dengan ikhlas mereka melepas anaknya pergi.
Demikian kurang lebih gambaran perpisahan Yesus dengan para murid-Nya. Karena para murid itu penuh tanya tentang apa yang bakal terjadi atas mereka, Yesus menegaskan beberapa hal penting.
Pertama, betapa pentingnya mangasihi Yesus dan berpegang pada perintah-Nya (lihat Yoh 14: 23). Bila itu dilakukan, mereka tidak akan pernah terpisah dari Allah. Sebab, Dia akan tinggal bersama mereka.
Kedua, Tuhan Yesus memberikan Roh yang membela dan menghibur mereka. Roh itu akan mengajarkan segala sesuatu dan mengingatkan mereka akan semua ajaran-Nya (lihat Yoh 14: 26).
Ketiga, perpisahan itu tidak harus membuat mereka sedih. Sebab, Tuhan Yesus memberikan damai kepada mereka (lihat Yoh 14: 27). Bukankah perpisahan dari orang yang dicintai dan diandalkan sering mendatangkan rasa khawatir?
Perpisahan itu bukan pemisahan antara Dia dan murid-murid-Nya. Itu proses yang membuat mereka dewasa bersama Dia dalam perjalanan Gereja selanjutnya. Bagai orangtua yang melepas pergi anaknya yang sudah dewasa
Sebagai pemimpin sejati yang mencintai para murid dan Gereja-Nya, Dia tetap bersama mereka. Hal itu amat dirasakan tatkala mereka tetap mencintai. Tak ada yang perlu membuat takut dan khawatir, karena Dia memberikan rahmat yang selalu menyertai..
By Romo Albertus Herwanta O.Carm
Ilustrasi (Ist)
PARA ibu meneteskan air mata bahagia pada pesta perkawinan anaknya. Mereka menyaksikan tindakan berani anak yang mandiri dan dewasa.
Itu berarti pula suatu perpisahan. Anak mesti meninggalkan orangtuanya. Kadang, itu menyisakan tanya dan keraguan. Namun, karena bekal yang diberikan dirasa cukup, dengan ikhlas mereka melepas anaknya pergi.
Demikian kurang lebih gambaran perpisahan Yesus dengan para murid-Nya. Karena para murid itu penuh tanya tentang apa yang bakal terjadi atas mereka, Yesus menegaskan beberapa hal penting.
Pertama, betapa pentingnya mangasihi Yesus dan berpegang pada perintah-Nya (lihat Yoh 14: 23). Bila itu dilakukan, mereka tidak akan pernah terpisah dari Allah. Sebab, Dia akan tinggal bersama mereka.
Kedua, Tuhan Yesus memberikan Roh yang membela dan menghibur mereka. Roh itu akan mengajarkan segala sesuatu dan mengingatkan mereka akan semua ajaran-Nya (lihat Yoh 14: 26).
Ketiga, perpisahan itu tidak harus membuat mereka sedih. Sebab, Tuhan Yesus memberikan damai kepada mereka (lihat Yoh 14: 27). Bukankah perpisahan dari orang yang dicintai dan diandalkan sering mendatangkan rasa khawatir?
Perpisahan itu bukan pemisahan antara Dia dan murid-murid-Nya. Itu proses yang membuat mereka dewasa bersama Dia dalam perjalanan Gereja selanjutnya. Bagai orangtua yang melepas pergi anaknya yang sudah dewasa
Sebagai pemimpin sejati yang mencintai para murid dan Gereja-Nya, Dia tetap bersama mereka. Hal itu amat dirasakan tatkala mereka tetap mencintai. Tak ada yang perlu membuat takut dan khawatir, karena Dia memberikan rahmat yang selalu menyertai..
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
Sat Dec 24 2022, 15:35 by Admin
» 1Desember 2022 .Ulang tahun Perkawinan
Sat Dec 03 2022, 13:15 by Admin
» Kalender Liturgi 6 September 2022
Sat Sep 03 2022, 10:41 by Paskalis
» Kalender Liturgi 5 September 2022
Sat Sep 03 2022, 10:06 by Admin
» Kalender Liturgi 4 September 2022
Sat Sep 03 2022, 10:03 by Admin
» Kalender Liturgi 3 Sepyember 2022
Sat Sep 03 2022, 10:01 by Admin
» Bacaan Injil 2 September 2022
Fri Sep 02 2022, 12:51 by Admin
» Ulang Tahun Kelahiran Minggu,28 Agustus 2022
Sun Aug 28 2022, 10:42 by Admin
» Bacaan Injil 28 Agustus 2022
Sun Aug 28 2022, 10:40 by Admin